Gara-gara Main Kunci Mobil, Balita Nyaris Celaka Terkunci di Dalam Kendaraan
Mojokerto– Suasana hening di halaman parkir Rumah Sakit (RS) Gatoel, Kota Mojokerto, tiba-tiba berubah mencekam Kepanikan melanda seorang ibu muda, yang hanya bisa memandang helpless sementara buah hatinya yang berusia 1 tahun 2 bulan terjebak di dalam mobil yang terkunci. Insiden yang berawal dari sebuah kecerobohan kecil ini nyaris berakibat fatal.
Baca Juga : Kabut Misteri Di Situs Kumitir Identitas Lima Kerangka Yang Ditemukan Berjajar Masih Menjadi Teka-Teki
Kejadian bermula ketika sang ibu, seorang pasien rawat jalan, tiba di RS Gatoel dengan mengendarai mobil Toyota Avanza. Ia tidak sendirian; dua balitanya turut serta dalam perjalanan itu. Untuk memudahkan urusan, setelah memarkirkan kendaraannya, sang ibu keluar sejenak untuk menggendong anak keduanya yang masih bayi.
Anak pertamanya yang berusia setahun lebih itu dibiarkan sebentar di jok mobil
Agar si anak tidak rewel, ibunya memberikan kunci kontak mobil sebagai mainan. Tujuannya baik, supaya si anak fokus main dan ibunya bisa memakaikan gendongan dengan aman untuk adiknya,” jelas Yudha P., salah seorang petugas parkir yang menyaksikan kejadian tersebut.
Namun, strategi yang tampak sederhana itu berbalik menjadi bumerang. Tanpa diduga, pintu mobil yang semula dibiarkan terbuka sedikit, tidak sengaja tertepuk dan tertutup oleh si balita dari dalam. Click! Sebuah suara mekanis yang biasa tiba-tiba terdengar sangat menyeramkan. Sistem central lock pada mobil secara otomatis mengunci semua pintu, menjebak balita itu di dalam bersama kunci kontak yang sedang dipegangnya.
Sang ibu, yang menyadari apa yang terjadi, langsung dilanda kepanikan
Ia mencoba membujuk anaknya untuk membuka pintu, namun sang balita yang masih polos tentu belum mengerti cara mengoperasikan kunci mobil. Suasana semakin mencekam mengingat mobil merupakan ruang tertutup yang bisa dengan cepat menjadi panas dan pengap, berisiko menyebabkan anak kehilangan oksigen.
“Ibu itu panik, tentu saja. Kami yang di lokasi juga ikut tegang,” ujar Yudha. Aksi pertolongan pun segera dimobilisasi. Petugas keamanan dan parkir rumah sakit berkoordinasi untuk menangani situasi. Beruntung, di depan RS Gatoel terdapat tukang kunci yang biasa mangkal. Ahli pembuka kunci itu segera dipanggil.
Dengan peralatan seadanya berupa kail pengait dan alat pompa portabel untuk membuka celah pintu, proses penyelamatan dimulai. Selama 10 hingga 15 menit yang terasa sangat lama, upaya membuka kunci dilakukan. Sementara tukang kunci bekerja, tim parkir dengan sigap memastikan keselamatan si balita.
“Kami berusaha memasang baji atau alat lain agar pintu tetap ada celahnya. Prioritas utama kami adalah memastikan udara segar tetap bisa masuk ke dalam mobil sehingga anak itu tidak kekurangan oksigen,” papar Yudha.
Yang menarik di tengah situasi genting ini adalah respons sang balita
Alih-alih menangis ketakutan, anak malang itu justru terlihat tenang, bahkan sesekali tertawa-tawa. Ia sama sekali tidak menyadari bahaya yang mengintainya dan menganggap segalanya sebagai permainan. Sikap polosnya ini justru sedikit meredakan ketegangan di lokasi.
Kepala Urusan Humas RS Gatoel, Latief Efendi, membenarkan kejadian ini. Menurutnya, sang ibu adalah pasien yang hendak berobat di unit rawat jalan. “Berdasarkan laporan tim kami, proses penanganan berlangsung sangat cepat dan terkoordinasi. Yang bersyukur, balita tersebut tetap dalam kondisi aman, tidak sampai pingsan atau mengalami trauma. Mobil akhirnya berhasil dibuka dan semuanya berakhir dengan baik,” beber Latief.
Insiden ini menjadi pengingat yang mahal bagi semua orang tua. Kunci mobil bukanlah mainan yang pantas diberikan kepada anak-anak, terutama di dalam kendaraan yang terkunci. Kecerobohan sesaat, meski dimaksudkan baik, dapat membawa konsekuensi yang tidak diinginkan. Keberuntungan ada di pihak keluarga ini kali, tetapi kisahnya patut menjadi pelajaran agar insiden serupa tidak terulang di masa depan.
