Warga Kampung Gribig Religi Siapkan 400 Porsi untuk Tradisi Mbabar Mbubur Suro
Malang — Warga Kampung Gribig Religi, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, kembali menggelar tradisi tahunan yang sarat makna, yakni Mbabar Mbubur Suro, dalam rangka menyambut 1 Muharram 1447 Hijriah. Dalam perayaan tahun ini, warga kompak menyiapkan sedikitnya 400 porsi bubur suro untuk dibagikan secara gratis kepada masyarakat dan para peziarah yang datang ke kawasan tersebut.
Ketua Panitia Mbabar Mbubur Suro, Syaifudin, menyebut bahwa kegiatan ini sudah berlangsung secara turun-temurun sebagai bentuk rasa syukur warga atas datangnya Tahun Baru Islam. Bubur suro dipercaya sebagai simbol doa keselamatan, berkah, dan harapan untuk kehidupan yang lebih baik di tahun mendatang.
“Setiap tahun kami rutin menggelar acara ini. Selain sebagai ungkapan syukur, Mbabar Mbubur Suro juga jadi sarana mempererat silaturahmi warga dan para tamu yang datang ke Gribig Religi,” ujar Syaifudin, Senin (30/6/2025).

Makna dan Keistimewaan Bubur Suro
Bubur suro yang disiapkan warga memiliki kekhasan tersendiri. Bubur ini dimasak menggunakan bumbu rempah pilihan, dipadukan dengan lauk sederhana seperti telur rebus, tahu, tempe, dan sambal kelapa. Seluruh bahan dimasak secara gotong royong sejak pagi hari di halaman masjid setempat.
“Yang membedakan, bubur suro di sini dibuat dengan doa bersama, sehingga selain mengenyangkan, insyaallah membawa berkah,” tambah Syaifudin.
Antusiasme Warga dan Peziarah
Momen ini juga menjadi ajang kebersamaan dan memperkuat nilai-nilai religius yang telah mengakar di masyarakat Gribig.
“Kami senang bisa ikut hadir. Selain menikmati bubur suro, kami juga bisa ikut doa bersama dan ngalap berkah di malam 1 Suro,” ujar Hasan, salah satu peziarah asal Blitar.
Harapan di Tahun Baru Islam
Melalui tradisi ini, warga Gribig berharap Kampung Religi mereka tetap menjadi destinasi religi yang memberi manfaat spiritual dan sosial.