, ,

BGN Bangun 3 Dapur SPPG Rp8,6 Miliar di Mojokerto, Siswa Senang Dapat Makan Gratis

oleh -518 Dilihat

BGN Alokasikan Rp 8,6 Miliar untuk Bangun Tiga Dapur SPPG di Mojokerto, Perluas Akses Makanan Bergizi Gratis

Mojokerto- akan segera memiliki tiga unit Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baru sebagai bagian dari upaya memperluas program Makan Bergizi Gratis (MBG). Badan Gizi Nasional (BGN) mengucurkan anggaran sebesar Rp 8,6 miliar untuk merealisasikan proyek strategis ini, yang ditargetkan mulai dibangun tahun ini.

BGN Bangun 3 Dapur SPPG Rp8,6 Miliar di Mojokerto, Siswa Senang Dapat Makan Gratis
BGN Bangun 3 Dapur SPPG Rp8,6 Miliar di Mojokerto, Siswa Senang Dapat Makan Gratis

Baca Juga :  Tugu Peluru Mojokerto Simbol Perjuangan yang Tak Lekang Waktu

Dana Penuh dari Pemerintah Pusat, Siap Beroperasi Tahun Ini

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo, menjelaskan bahwa seluruh pendanaan pembangunan dapur SPPG ini bersumber dari APBN melalui BGN. “Berdasarkan Rencana Umum Pengadaan (RUP), total anggaran yang disiapkan mencapai Rp 8,6 miliar untuk tiga lokasi,” ujarnya.

Ketiga dapur SPPG tersebut akan dibangun di atas lahan milik Pemerintah Kota Mojokerto, dengan lokasi strategis di:

  1. Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari

  2. Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan

  3. Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon

“Semua lokasi sudah disurvei oleh tim konsultan perencana dari BGN dan siap memasuki tahap konstruksi,” tambah Ruby.

Setiap Unit Dapat Rp 2,8 Miliar, Dilengkapi Peralatan Modern

Masing-masing dapur SPPG akan mendapatkan alokasi dana sekitar Rp 2,8 miliar, yang mencakup:

  • Pembangunan gedung dan fasilitas dapur

  • Peralatan masak modern

  • Wadah makanan berbahan stainless steel untuk menjaga kualitas gizi

Target: Produksi 3.500–4.000 Porsi per Hari, Perluas Jangkauan MBG

Saat ini, program MBG di Kota Mojokerto baru mencakup wilayah Kecamatan Magersari, dengan satu dapur SPPG di Kelurahan Wates yang melayani 3.247 siswa dari 9 lembaga pendidikan (PAUD hingga SMA/SMK).

Dampak Positif bagi Pendidikan dan Kesehatan Masyarakat

Program ini tidak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan gizi harian, tetapi juga:
✔ Meningkatkan konsentrasi belajar siswa melalui asupan bergizi
✔ Mengurangi angka stunting dan malnutrisi di kalangan anak-anak
✔ Memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal

Dengan pembangunan tiga dapur SPPG ini, Pemerintah Pusat dan Kota Mojokerto menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan generasi sehat dan berprestasi. Proyek ini juga menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan perubahan berkelanjutan.

Progres Pembangunan: Tahap Persiapan Sudah 80%

Tim konsultan BGN telah menyelesaikan studi kelayakan dan desain teknis untuk ketiga lokasi. Saat ini, proses lelang penyedia jasa konstruksi sedang berjalan, dan pembangunan fisik diperkirakan dimulai pada September 2024.

  • Lokasi Gunung Gedangan: Tanah sudah dibersihkan, tinggal menunggu pemasangan fondasi.

  • Lokasi Kranggan & Prajurit Kulon: Proses pengukuran lahan dan persiapan material hampir selesai.

Ruby Hartoyo, Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto, menegaskan, “Kami menargetkan semua dapur SPPG berfungsi penuh pada awal 2025.”

Dampak Langsung bagi Siswa dan Masyarakat

Program MBG tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan gizi siswa, tetapi juga mendorong partisipasi sekolah dalam mengawasi kualitas makanan. Beberapa manfaat lain yang sudah terlihat:

✅ Siswa lebih bersemangat belajar karena mendapat asupan bergizi.
✅ Orang tua terbantu dari segi pengeluaran harian.
✅ Lingkungan sekolah lebih sehat dengan makanan terjaga nutrisi.

Fajar, seorang siswa SMP di Magersari, mengaku senang dengan program ini. “Sekarang nggak perlu jajan sembarangan, di sekolah sudah ada makan siang yang enak dan sehat,” ujarnya.

Kolaborasi dengan UMKM Lokal untuk Bahan Baku

Agar program berkelanjutan, Pemkot Mojokerto menggandeng petani dan UMKM setempat untuk menyuplai bahan makanan segar. Beberapa langkah yang sudah diambil:

🔹 Pelatihan bagi pedagang pasar tentang standar bahan pangan bergizi.
🔹 Kemitraan dengan kelompok tani untuk pasokan sayur dan buah lokal.
🔹 Pendampingan hygiene dan pengolahan makanan bagi tenaga dapur SPPG.

“Kerja sama ini tidak hanya mendukung program MBG, tetapi juga menggerakkan ekonomi warga,” kata Ruby.

Ke Depan: Tambahan Dapur SPPG dan Menu Lebih Variatif

Jika tiga dapur pertama berhasil beroperasi dengan baik, BGN berencana menambah dua lokasi lagi di 2026. Selain itu, menu makanan akan diperluas dengan:

🍛 Variasi hidangan daerah untuk mengenalkan kuliner Nusantara.
🥗 Opsi makanan khusus (misalnya untuk siswa dengan diabetes atau alergi).
📱 Sistem pemantauan online agar orang tua bisa melihat menu harian.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.