Desa Bejijong Trowulan Hidupkan Kembali Semangat Leluhur, Gelar Festival Permainan Tradisional
Mojokerto- Desa Bejijong di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, tidak hanya dikenal sebagai gerbang utama menuju situs ibu kota Majapahit. Kini, desa ini kembali menunjukkan komitmennya sebagai penjaga warisan budaya dengan bersiap menggelar sebuah festival yang sarat akan nilai sejarah dan kebersamaan: Lomba Permainan Tradisional.

Baca Juga : Sukses Gemilang, Pameran “Pelukis Muda Merdeka” Resmi Ditutup
Lebih dari sekadar ajang perlombaan, event ini merupakan sebuah gerakan kultural untuk menghidupkan kembali memori kolektif bangsa tentang keceriaan masa kecil dan kearifan lokal yang hampir tergerus zaman. Dalam semangat untuk melestarikan warisan nenek moyang yang tak benda, Desa Bejijong mengajak seluruh masyarakat untuk kembali ke akar budayanya melalui permainan yang penuh makna.
Sebagai bentuk dukungan dan pemantapan persiapan, Wakil Bupati Mojokerto, Muhammad Rizal Octavian, secara langsung melakukan peninjauan ke Lokasi yang akan menjadi venue acara, yaitu Lapangan Sepak Bola Siti Inggil. Kunjungan ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Daerah dalam mendukung setiap inisiatif pelestarian budaya di tingkat desa.
Pradana Tera Mardiatna, Kepala Desa Bejijong, menyambut hangat kunjungan Wabup dan menjelaskan bahwa acara ini dirancang untuk menjadi lebih dari sekadar hiburan
“Kunjungan Beliau (Wabup) sangat memotivasi kami. Beliau menekankan bahwa inisiatif seperti ini adalah napas bagi pelestarian budaya. Lomba permainan tradisional ini bukan hanya untuk bersenang-senang, tetapi merupakan upaya nyata kami di Desa Bejijong untuk menjaga kearifan lokal melalui kegiatan kebudayaan yang menyenangkan dan partisipatif,” jelas Pradana.
Persiapan Matang untuk Sebuah Perayaan Budaya
Panitia penyelenggara tengah mematangkan berbagai aspek untuk memastikan kesuksesan acara. Persiapan mencakup hal-hal teknis di lapangan, penyusunan jadwal kegiatan yang detail, penyediaan fasilitas pendukung untuk peserta dan pengunjung, serta yang terpenting adalah menggalang keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat.
“Kami ingin setiap warga merasa memiliki acara ini. Prinsip gotong royong yang menjadi jiwa bangsa Indonesia harus terasa dalam setiap prosesnya. Lomba ini kami rancang sebagai wadah untuk menanamkan kembali nilai-nilai kebersamaan, sportivitas, dan kekeluargaan yang selama ini menjadi inti dari permainan tradisional,” tambah Pradana.
Dampak Positif dan Harapan untuk Masa Depan
Pemerintah Desa Bejijong berharap, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Lomba Permainan Tradisional ini dapat terselenggara dengan lancar dan sukses.
Dengan demikian, Desa Bejijong tidak hanya melestarikan masa lalu, tetapi juga membangun jembatan yang menghubungkan kejayaan Majapahit dengan semangat generasi penerus yang kreatif dan cinta budaya.
Meriahnya Festival: Ragam Perlombaan dan Antusiasme Warga
Persiapan yang matang segera berubah menjadi aksi nyata. Panitia pelaksana pun mengumumkan serangkaian lomba yang akan memeriahkan festival tersebut. Selanjutnya, masyarakat dapat bersiap untuk menyaksikan atau bahkan ikut serta dalam berbagai perlombaan seru, seperti Egrang, Gobak Sodor, Congklak, Bakiak, dan Lomba Balap Karung.
Tak hanya itu, gelaran ini juga akan menampilkan demo pembuatan mainan tradisional seperti kitiran dan dakon. Dengan demikian, anak-anak tidak hanya bermain, melainkan juga belajar proses kreatif di balik mainan tersebut.
Antusiasme warga pun sudah terlihat jelas. Sebagai contoh, para pemuda karang taruna secara sukarela membenahi lapangan dan memasang dekorasi. Sementara itu, kelompok ibu-ibu PKK bersiap mendirikan stan kuliner tradisional untuk menjajakan aneka kue dan minuman khas.
Kepala Desa Bejijong, Pradana Tera Mardiatna, turun langsung memantau persiapan. Bahkan, ia menyempatkan diri mencoba beberapa permainan untuk memastikan keamanannya. “Kegiatan ini adalah bukti nyata semangat kita. Oleh karena itu, partisipasi aktif dari semua pihak adalah kunci kesuksesannya,” serunya penuh semangat.
Selanjutnya, ia juga berharap event ini dapat menjadi pemantik untuk kegiatan serupa. Alhasil, warisan budaya tidak hanya menjadi kenangan, tetapi menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang terus hidup dan berkembang.
Dukungan dari pemerintah kabupaten juga tidak setengah-setengah. Selain memberikan dukungan moril, pemerintah juga mengalokasikan bantuan dana untuk kelancaran acara. Dengan kata lain, kolaborasi yang solid antara pemerintah desa dan kabupaten ini memastikan festival akan berlangsung meriah dan berkesan.
Pada akhirnya, Festival Permainan Tradisional Desa Bejijong lebih dari sekadar lomba. Event ini adalah sebuah pernyataan hidup bahwa budaya warisan leluhur tetap relevan di zaman modern. Melalui kegembiraan dan gelak tawa dalam setiap permainan, nilai-nilai luhur seperti kerjasama, kejujuran, dan sportivitas akan kembali terpatri dalam diri setiap pesertanya.





