Vandalisme atau Kecelakaan? Lampu Hias Bernuansa Majapahit di Trotoar Mojokerto Patah Diditerabas Truk
Mojokerto– Estetika trotoar Jalan Gajah Mada, Kota Mojokerto, kembali tercoreng. Sebuah lampu hias bergaya antik khas Majapahit yang seharusnya menjadi pemandangan indah, kini terlihat mengenaskan. Lampu tersebut patah dan terkulai lemas, diduga kuat menjadi korban terjangan atau gesekan dari kendaraan besar seperti truk. Insiden ini bukanlah yang pertama dan menambah daftar panjang masalah yang mendera fasilitas publik bernilai miliaran rupiah ini.

Baca Juga : Awali Babak Baru Karier, 100 Penyidik Ikuti Pelatihan Peningkatan Kemampuan Di SPN Mojokerto
Lokasi Kejadian: Titik Rawan di Simpang Taman Pemuda
Lampu yang patah tersebut terletak di sisi utara simpang empat Taman Pemuda. Posisinya yang melengkung ke arah badan jalan, meski memperkuat kesan artistik, justru menjadi titik rawan. Bagian lengkung itu tampak hancur, seolah habis “diterabas” oleh kendaraan yang terlalu mendekati atau bahkan naik ke trotoar.
Seorang pengendara, Jihan, yang kerap melintas di lokasi itu membenarkan adanya kerusakan. “Kemungkinan besar kena bodi truk yang sedang berhenti di lampu merah. Truknya mungkin mencoba mengambil posisi belok yang pas, tanpa sadar menyenggol dan mematahkan lampu itu. Apalagi letaknya sangat mepet dengan jalur kendaraan,” ujarnya saat diwawancarai.
Jihan juga menuturkan bahwa kerusakan parah ini merupakan fenomena baru. “Beberapa hari yang lalu lampunya sudah melengkung, tapi belum patah. Sekarang sudah patah sama sekali sampai bagian lampunya menjuntai dan menyentuh tiang bawahnya. Sangat disayangkan,” imbuhnya. Dari pantauan, kerusakan di titik ini memang terlihat paling parah dan mencolok dibandingkan titik-titik lainnya.
Hanya Puncak Gunung Es: Banyak Lampu Lain yang “Sakit-sakitan”
Jika ditelusuri lebih jauh, kondisi lampu hias di sepanjang Jalan Gajah Mada ibarat lukisan yang rusak. Tak hanya satu titik yang patah, banyak lampu lain yang mengalami berbagai masalah. Mulai dari penutup lampu di bagian bawah yang jebol, seolah dibongkar paksa, tiang lampu yang sudah tidak tegak lagi dan melengkung tidak karuan, hingga bohlam lampu yang sudah padam, meninggalkan kesan suram di malam hari.
Fasilitas yang seharusnya menjadi kebanggaan dan penambah keamanan bagi pejalan kaki ini, justru terlihat tak terawat. Padahal, lampu-lampu bergaya antik ini merupakan bagian dari proyek pembenahan kawasan yang digarap pada akhir tahun 2023 lalu. Proyek ambisius ini disebut-sebut menelan anggaran tidak sedikit, mencapai Rp 3,3 miliar, yang mencakup rehabilitasi trotoar dan pemasangan lampu hias tematik untuk menonjolkan karakter sejarah Mojokerto sebagai kota peninggalan Majapahit.
Investasi Besar yang Tersebar: Siapa Pengelolanya?
Proyek penataan serupa ternyata tidak hanya berpusat di Jalan Gajah Mada. Pemerintah Kota Mojokerto juga membangun trotoar tematik di dua jalur utama lainnya, yaitu Jalan Pahlawan dengan anggaran Rp 2,8 miliar dan Jalan Bhayangkara sebesar Rp 3,6 miliar. Total, investasi untuk ketiga lokasi ini mencapai hampir Rp 10 miliar.
Yang menarik, pengelolaan lampu hias ini berbeda dengan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) biasa. Jika PJU biasa berada di bawah naungan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Mojokerto, lampu hias di trotoar justru menjadi aset dan tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perakim) Kota Mojokerto. Perbedaan otoritas ini kerap menimbulkan pertanyaan di masyarakat: apakah hal ini mempengaruhi kecepatan dan efektivitas perbaikan ketika terjadi kerusakan?
Kejadian ini memunculkan tanda tanya besar tentang keselamatan aset publik, pengawasan proyek, dan komitmen perawatan pasca-pembangunan. Masyarakat berharap, lampu yang patah itu segera diperbaiki dan ada langkah preventif—seperti penambahan pembatas atau patroli—untuk mencegah insiden serupa terulang di masa depan. Jika tidak, anggaran miliaran rupiah itu hanya akan menjadi kenangan indah yang berujung pada tumpukan besi-besi rusak di pinggir jalan.

 
 
 
     
     
   
											 





 
										 
										 
										