Dari Pemilah Sampah hingga PNS, Kisah Dua Perempuan Peraih Hadiah Utama di Acara Mlaku Bareng
Mojokerto– Suasana riuh rendah di Stadion Gajah Mada, Mojosari, pagi itu, berubah menjadi momen penuh kejutan dan haru. Dalam acara Mlaku Bareng yang dipimpin langsung oleh Bupati Mojokerto, Muhammad Albarraa atau yang akrab disapa Gus Bupati, bersama jajaran Forkopimda, dua nama tak terduga berhasil menyita perhatian. Mereka adalah Yanti (45) dan Anna Novida (51), dua pahlawan sehari-hari yang pulang dengan membawa impian: sebuah sepeda motor baru.

Baca Juga : Rotasi Besar-Besaran Tujuh Perwira Menengah Polres Mojokerto Untuk Dongkrak Kinerja
Sebuah kisah pembuktian bahwa keberuntungan bisa menghampiri siapa saja, terutama mereka yang tulus berjuang dalam kesederhanaan.
Yanti: Senyum Manis di Balik Tumpukan Sampah
Bagi Yanti, seorang petugas pemilah sampah di TPS Mojosari, mimpi membawa pulang hadiah utama adalah sesuatu yang hampir mustahil. “Senang sekali, benar-benar tidak menyangka dapat sepeda motor. Biasanya kalau ikut undian, tidak pernah tembus. Paling dapat ya siwur (gayung),” ujarnya dengan suara bergetar penuh syukur, sambil matanya berkaca-kaca.
Warga Dusun Sumberejo ini mengaku hanya mengikuti ajakan dari Fatayat NU tanpa beban. Saat nomor kuponnya disebutkan langsung oleh Gus Bupati, dirinya nyaris tak percaya. Baginya, perjalanan naik panggung terasa seperti mimpi.
Di balik kesederhanaannya, tersimpan sebuah harapan yang mulia. Motor Honda Beat yang ia menangkan bukan sekadar kendaraan, melainkan sebuah solusi. “Ini akan saya pakai untuk mengantar anak ke sekolah,” tuturnya penuh haru. Bagi seorang ibu yang kesehariannya berkutat dengan sampah, hadiah ini bagai sebuah pelangi setelah hujan, membawa cahaya baru bagi masa depan anaknya.
Anna Novida: Doa dan Keyakinan yang Terjawab
Sementara itu, di sisi lain panggung, kebahagiaan serupa terpancar dari sosok Anna Novida, seorang PNS di Kantor Kecamatan Mojosari. Berbeda dengan Yanti yang tak menyangka, Anna justru datang dengan sebuah niat dan doa yang dipanjatkan bersama suami.
“Dari berangkat, saya sudah meniatkan diri. Saya bilang ke suami, ‘Yah, jangan beli motor dulu lah, ini ada event, hadiahnya sepeda motor’,” kenang Anna dengan senyum lebar. Doa itu diiyakan oleh sang suami dengan pesan sederhana, “Ya sudah, di-shalawati saja.”
Doa dan ikhtiarnya ternyata terjawab. Anna berhasil memenangkan motor Honda Beat kedua. Kebutuhan akan kendaraan selama ini telah memaksanya untuk terus-menerus meminjam motor tetangga. “Setiap hari harus antar jemput anak sekolah, pinjam tetangga terus, kan sungkan sekali,” ujarnya. Kini, rasa sungkan itu akan berganti dengan rasa mandiri dan kebanggaan. Motor itu akan menjadi alat yang membebaskan keluarganya dari ketergantungan, sekaligus mengukuhkan sebuah keyakinan bahwa harapan tidak pernah mengkhianati proses.
Sebuah Pagi yang Mengubah Hidup
Acara Mlaku Bareng yang digelar Pemerintah Kabupaten Mojokerto kali ini bukan sekadar event olahraga dan silaturahmi semata. Di atas panggung itu, terselip sebuah pesan kuat tentang pemerataan kebahagiaan. Gus Bupati dan Forkopimda tidak hanya menyapa masyarakat, tetapi juga menjadi saksi bagaimana sebuah undian dapat menyentuh hidup dua keluarga yang benar-benar membutuhkan.
Kisah Yanti dan Anna adalah potret nyata dari masyarakat Jawa Timur: pekerja keras, penuh harap, dan percaya pada kekuatan doa. Mereka adalah bukti bahwa hadiah terindah seringkali datang tepat kepada mereka yang paling siap menerimanya, bukan hanya dengan tiket undian, tetapi dengan ketulusan hati dan doa yang tak putus-putusnya.

 
 
 
     
     
   
											 





 
										 
										 
										