, ,

Truk Sampah Pemkot Mojokerto Compang-Camping, Ujung Tombak Kebersihan Justru Sumber Masalah

oleh -229 Dilihat

Truk Sampah Pemkot Mojokerto “Berdarah-darah”, Warga Sindir: “Uang Habis untuk Seremonial, Layanan Dasar Terabaikan”

Mojokerto- Sebuah pemandangan yang memprihatinkan dan jauh dari kata layak tertangkap lensa warga di jalanan Kota Mojokerto. Bak truk sampah milik Pemkot yang seharusnya menjadi ujung tombak kebersihan kota justru tampil dalam kondisi “compang-camping”, memicu gelombang kritik pedas atas kualitas pelayanan dasar yang diberikan kepada masyarakat.

Truk Sampah Pemkot Mojokerto Compang-Camping, Ujung Tombak Kebersihan Justru Sumber Masalah
Truk Sampah Pemkot Mojokerto Compang-Camping, Ujung Tombak Kebersihan Justru Sumber Masalah

Baca Juga : Kuota Haji 2026 Diperkirakan Naik Signifikan, Capai 1.270 CJH

Bukannya mengangkut sampah, truk bernomor bodi TA 2019 di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojokerto itu justru mengangkut ironi. Alih-alih terbuat dari pelat besi yang kokoh, badan truk lebih mirip sebuah kain perca raksasa. Di sekujur baknya, lubang-lubang besar berkarat tampak “berdarah-darah”, membiarkan remah-remah sampah berhamburan. Kondisinya begitu parah hingga di beberapa sisi bak nyaris ambrol dan harus ditopang dengan tambalan seadanya.

Yang membuatnya semakin memilukan, upaya tambal sulam yang dilakukan pun terkesan sangat darurat

Lubang-lubang besar ditutupi dengan triplek dan sisa spanduk bekas, sementara sebuah terpal biru yang diikat dengan tali seadanya berusaha menutupi seluruh bagian atas bak, seolah menyembunyikan aib yang sudah terlanjur terekspos.

Fenomena ini tentu tidak luput dari perhatian warga. MJ, seorang resident Kecamatan Prajurit Kulon, menyatakan kekecewaannya yang mendalam. Menurutnya, kondisi armada yang sedemikian urgent untuk hajat hidup orang banyak justru diabaikan.

“Ini sangat memprihatinkan. Armada yang menjadi tulang punggung kelancaran layanan sampah justru dalam keadaan yang mengenaskan, terabaikan, dan keropos di mana-mana. Ini jelas berisiko tinggi, baik bagi pengemudi maupun pengguna jalan lain. Bisa-bisa sampahnya berhamburan di jalan atau bahkan baknya ambrol,” ujarnya dengan nada prihatin.

Lebih jauh, MJ menilai kondisi truk yang reot ini adalah cerminan dari salah urus dan rendahnya prioritas pemerintah terhadap layanan dasar masyarakat

“Ini jelas soal prioritas anggaran. Uang rakyat mungkin terlalu banyak terserap untuk program-program seremonial dan belanja habis pakai yang nilai fantastis, sementara untuk membeli truk sampah yang layaktidak ada dana,” sindirnya tanpa tedeng aling-aling.

Ia pun menyoroti kesenjangan yang kontras antara kondisi memilukan truk sampah dengan banyaknya acara seremonial dan sosialisasi yang digelar Pemkot. “Di balik setiap acara seremonial itu, selalu ada anggaran honorarium untuk pejabat yang hadir. Itu uang yang tidak sedikit. Alangkah baiknya jika dialihkan untuk perbaikan sarana-prasarana vital seperti ini,” tandasnya.

Menanggapi hal ini, upaya Jawa Pos Radar Mojokerto untuk mengonfirmasi kebenaran status truk dan penjelasan resmi dari Pemerintah Kota Mojokerto belum berbuah hasil. Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mojokerto, Santi Ratnaning Tyas, belum dapat dimintai konfirmasinya hingga berita ini diturunkan.

Pertanyaan besar kini menggantung: Apakah truk ini masih menjadi armada aktif atau sudah seharusnya pensiun? Jika masih aktif, langkah apa yang akan diambil Pemkot untuk menjamin keselamatan dan kualitas layanannya? Masyarakat Kota Mojokerto menunggu jawaban dan solusi nyata, bukan sekadar janji dan seremonial belaka.

Dior

No More Posts Available.

No more pages to load.